BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fakultas Pertanian Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah
Parepare merupakan fakultas yang mempunyai empat jurusan yang masing-masing
memiliki keahlian yang berguna meningkatkan sumber daya manusia yang dimiliki
oleh masing-masing individu.
Salah satu
dari jurusan itu iyalah jurusan Agroteknologi yang memiliki pelajaran tentang
teknologi lingkup tanaman. Dengan adanya makalah ini maka banyak peluang untuk
menciptakan individu yang handal dan siap kerja dalam lingkungannya untuk
membawa Indonesia ketaraf ekonomi yang lebih maju.
Sesuai dengan
judul yang kami tentukan kelapa sawit adalah tanaman yang memiliki banyak
kegunaan dan sangat berperan penting dalam kehidupan kita. Kelapa sawit
(Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak
industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak
hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia
adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia
penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra,
Jawa, dan Sulawesi.Kelapa sawit berbentuk pohon. Tingginya dapat
mencapai 24 meter. Akar serabut tanaman
kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa
akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan
aerasi.
Seperti jenis palma lainnya, daunnya tersusun majemuk menyirip. Daun berwarna hijau tua
dan pelepah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya agak mirip dengan
tanaman salak,
hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman
diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah
yang mengering akan terlepas sehingga penampilan menjadi mirip dengan kelapa.
Bunga jantan dan betina terpisah namun berada pada satu pohon (monoecious
diclin) dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang
terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang
sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.
B. TUJUAN
a.
Tujuan praktek
1. Mengetahui apa saja hasil
produksi tanaman kelapa sawit.
2. Meningkatkan mutu pendidikan
Mahasiswa yang nantinya akan terjun keinstansi pemerintah dan masyarakat.
3. Melatih Mahasiswa untuk berdaya saing dan dan
berwirausaha.
4. Menambah wawasan dan
pengalaman baik berupa teori yang telah diberikan oleh kampus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kelapa sawit
didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun
1848. Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor, sementara
sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatera
Utara pada tahun 1870-an. Pada saat yang bersamaan
meningkatlah permintaan minyak nabati akibat Revolusi
Industri pertengahan abad ke-19. Dari sini
kemudian muncul ide membuat perkebunan kelapa sawit berdasarkan tumbuhan
seleksi dari Bogor dan Deli, maka dikenallah jenis sawit "Deli Dura".
Pada tahun
1911, kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial dengan
perintisnya di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet, seorang Belgia, yang lalu
diikuti oleh K. Schadt. Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi di Pantai
Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal
perkebunan mencapai 5.123 ha. Pusat
pemuliaan dan penangkaran kemudian didirikan di Marihat (terkenal sebagai AVROS), Sumatera
Utara dan di Rantau Panjang, Kuala
Selangor, Malaya pada
1911-1912. Di Malaya, perkebunan pertama dibuka pada tahun 1917 di Ladang
Tenmaran, Kuala Selangor menggunakan
benih dura Deli dari Rantau Panjang. Di Afrika Barat sendiri penanaman kelapa
sawit besar-besaran baru dimulai tahun 1910.
Usaha
peningkatan pada masa Republik dilakukan dengan program Bumil (buruh-militer)
yang tidak berhasil meningkatkan hasil, dan pemasok utama kemudian diambil alih
Malaya (lalu Malaysia).Baru semenjak
era Orde Baru perluasan
areal penanaman digalakkan, dipadukan dengan sistem PIR Perkebunan. Perluasan
areal perkebunan kelapa sawit terus berlanjut akibat meningkatnya harga minyak
bumi sehingga peran minyak nabati meningkat sebagai energi alternatif.
Beberapa pohon
kelapa sawit yang ditanam di Kebun Botani Bogor hingga sekarang masih hidup,
dengan ketinggian sekitar 12m, dan merupakan kelapa sawit tertua di Asia Tenggara yang berasal
dari Afrika.
Klasifikasi
tanaman kelapa sawit :
Divisi :
Traehzphyta
Kelas : Angiosparmal
Ordo : Cocoideal
Family : Palmal
Spesies : Clasis guemancis
Secara
umum hasil pengolahan kelapa sawit dibedakan kedalam 3 kategori, yang masing-masing ialah :
1.
CPO (Crude Palm Oil).
CPO setelah melalui proses pemurnian
akan menghasilkan minyak kelapa sawit dan berbagai produk sampingan yang antara
lain: margarine, shortening, Vanaspati (Vegetable ghee), Ice creams, Bakery
Fats, Instans Noodle, Sabun dan Detergent, Cocoa Butter Extender,
Chocolate dan Coatings, Specialty Fats, Dry Soap Mixes, Sugar Confectionary,
Biskuit Cream Fats, Filled Milk, Lubrication, Textiles Oils dan Bio Diesel.
Khusus untuk biodiesel, permintaan akan produk ini pada beberapa tahun
mendatang akan semakin meningkat, terutama dengan diterapkannya kebijaksanaan
di beberapa negara Eropa dan Jepang untuk menggunakan renewable energy.
2.
PKO (Palm Kernel Oil).
PKO juga merupakan bahan baku minyak
kelapa sawit yang disebut dengan istilah minyak Inti Sawit. Selain menghasilkan
minyak inti sawit PKO juga mempunyai produk sampingan yang antara lain:
Shortening, Cocoa Butter Substitute, Specialty Fats, Ice Cream, Coffee
Whitener/Cream, Sugar Confectionary, Biscuit Cream Fats, Filled Mild, Imitation
Cream, Sabun dan Detergent, Shampoo dan Kosmetik.
3.
Oleochemicals kelapa sawit.
Dari produk turunan
minyak kelapa sawit dalam bentuk oleochemical dapat dihasilkan Methyl
Esters, Plastic, Textile Processing, Metal Processing, Lubricants, Emulsifiers,
Detergent, Glicerine, Cosmetic, Explosives, Pharmaceutical Products dan Food
Protective Coatings.
BAB
III
PEMBAHASAN
A. SEJARAH TANAMAN
KELAPA SAWIT
Beberapa pohon
kelapa sawit yang ditanam di Kebun Botani Bogor hingga sekarang masih hidup,
dengan ketinggian sekitar 12m, dan merupakan kelapa sawit tertua di Asia Tenggara yang berasal
dari Afrika.
Kelapa sawit
didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun
1848. Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor, sementara
sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatera
Utara pada tahun 1870-an. Pada saat yang bersamaan
meningkatlah permintaan minyak nabati akibat Revolusi
Industri pertengahan abad ke-19. Dari sini
kemudian muncul ide membuat perkebunan kelapa sawit berdasarkan tumbuhan
seleksi dari Bogor dan Deli, maka dikenallah jenis sawit "Deli Dura".
Pada tahun
1911, kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial dengan
perintisnya di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet, seorang Belgia, yang lalu
diikuti oleh K. Schadt. Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi di Pantai
Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal
perkebunan mencapai 5.123 ha. Pusat
pemuliaan dan penangkaran kemudian didirikan di Marihat (terkenal sebagai AVROS), Sumatera
Utara dan di Rantau Panjang, Kuala
Selangor, Malaya pada
1911-1912. Di Malaya, perkebunan pertama dibuka pada tahun 1917 di Ladang
Tenmaran, Kuala Selangor menggunakan
benih dura Deli dari Rantau Panjang. Di Afrika Barat sendiri penanaman kelapa
sawit besar-besaran baru dimulai tahun 1910. Hingga menjelang pendudukan
Jepang, Hindia Belanda merupakan pemasok utama minyak sawit dunia. Semenjak
pendudukan Jepang, produksi merosot hingga tinggal seperlima dari angka tahun
1940.
Usaha
peningkatan pada masa Republik dilakukan dengan program Bumil (buruh-militer)
yang tidak berhasil meningkatkan hasil, dan pemasok utama kemudian diambil alih
Malaya (lalu Malaysia).Baru semenjak
era Orde Baru perluasan
areal penanaman digalakkan, dipadukan dengan sistem PIR Perkebunan. Perluasan
areal perkebunan kelapa sawit terus berlanjut akibat meningkatnya harga minyak
bumi sehingga peran minyak nabati meningkat sebagai energi alternatif.
B. HASIL PRODUKSI TANAMAN KELAPA SAWIT
Minyak sawit digunakan sebagai bahan baku minyak makan, margarin,
sabun,
kosmetika,
industri baja,
kawat,
radio,
kulit
dan industri farmasi.
Minyak sawit dapat digunakan untuk begitu beragam peruntukannya karena
keunggulan sifat yang dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi,
mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya,
mempunyai daya melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh
dalam bidang kosmetik.
Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah.
Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang
diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya.
Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol,
dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin.
Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol
dan industri kosmetika.
Bunga dan buahnya berupa tandan, bercabang banyak. Buahnya kecil, bila masak
berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya
mengandung minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng,
sabun,
dan lilin.
Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak. Ampas yang disebut bungkil inti sawit itu digunakan sebagai salah
satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar
dan arang.
Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur
90 °C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti
dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan
cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan
ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur.
Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran
makanan ternak
dan difermentasikan menjadi kompos.
Hasil dari tanaman kelapa sawit dari minyaknya pada tahap awal yaitu ada
3 kategori :
1.
CPO (Crude Palm Oil).
CPO setelah melalui proses pemurnian
akan menghasilkan minyak kelapa sawit dan berbagai produk sampingan yang antara
lain: margarine, shortening, Vanaspati (Vegetable ghee), Ice creams, Bakery
Fats, Instans Noodle, Sabun dan Detergent, Cocoa Butter Extender,
Chocolate dan Coatings, Specialty Fats, Dry Soap Mixes, Sugar Confectionary,
Biskuit Cream Fats, Filled Milk, Lubrication, Textiles Oils dan Bio Diesel.
Khusus untuk biodiesel, permintaan akan produk ini pada beberapa tahun
mendatang akan semakin meningkat, terutama dengan diterapkannya kebijaksanaan
di beberapa negara Eropa dan Jepang untuk menggunakan renewable energy.
2.
PKO (Palm Kernel Oil).
PKO juga merupakan bahan baku minyak
kelapa sawit yang disebut dengan istilah minyak Inti Sawit. Selain menghasilkan
minyak inti sawit PKO juga mempunyai produk sampingan yang antara lain:
Shortening, Cocoa Butter Substitute, Specialty Fats, Ice Cream, Coffee
Whitener/Cream, Sugar Confectionary, Biscuit Cream Fats, Filled Mild, Imitation
Cream, Sabun dan Detergent, Shampoo dan Kosmetik.
3.
Oleochemicals kelapa sawit.
Dari produk turunan
minyak kelapa sawit dalam bentuk oleochemical dapat dihasilkan Methyl
Esters, Plastic, Textile Processing, Metal Processing, Lubricants, Emulsifiers,
Detergent, Glicerine, Cosmetic, Explosives, Pharmaceutical Products dan Food
Protective Coatings.
Selain dari
hasil produksi diatas masih banyak kegunaan-kegunaan dari hasil tanaman kelapa
sawit. Sesuai dari hasil tinjauan kami di petani khususnya yang memiliki
tanaman kelapa sawit, buah kelapa sawit yang kurang baik dapat digunakan untuk
menangkap ikan dengan cara memanfaatkannya sebagai umpan karena buah kelapa sawit sangat
disukai oleh ikan. Selain itu buah kelapa sawit juga biasa digunakan untuk memasak oleh para petani, para petani
mengambil buah kelapa sawit yang terjatuh dari tandannya dan menggunakannya
sebagai bahan bakar.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Tanaman kelapa
sawit adalah tanaman yang sangat berperan penting dalam kehidupan kita. Dari
berbagai produk yang diproduksi industri dari bahan baku kelapa sawit ternyata
masih banyak kegunaan-kegunaan lain yang membantu meringankan masyarakat.
Selama ini kita
tertutup atas informasi mengenai kelapa sawit, buktinya masih banyak dari kita
yang berpikir bahwa hanya minyak yang dapat dihasilkan dari tanaman kelapa
sawit, ternyata kelapa sawit dapat diolah menjadi berbagai macam kebutuhan
manusia maupun hewan. Contohnya seperti sabun,
kosmetika, industri baja, kawat,
radio, kulit, industri farmasi, dan makanan ikan.
Buah kelapa sawit dapat digunakan
sebagai bahan bakar tradisional itu berarti ada kemungkinan dapat diolah
menjadi bahan bakar umum.
DAFTAR PUSTAKA
Hasil Tanaman Kelapa Sawit.
Siregar T.H.S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar